November 25, 2010

Ibu kenapa menangis

 posting kali ini saya akan menceritakan gambaran seorang anak yang bertanya kepada ibunya.
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada
ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab,
Ibu adalah seorang wanita,
Nak". "Aku tak mengerti" kata si
anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan
memeluknya erat.
"Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu
menangis?
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"
Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada
alasan". Hanya
itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap
bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.
"Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,

"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia
dan isinya,
walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan
lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan
mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula,
ia kerap berulangkali
menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah,
saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya,
walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk
mencintai semua
anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam
situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai
perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini
pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan
lelap. Sentuhan inilah
yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan
lembut
olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui
masa-masa
sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab,
bukankah tulang rusuklah yang
melindungi setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian
dan menyadarkan, bahwa suami yang baik
adalah yang tak pernah melukai istrinya.
Walau, seringkali
pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan
yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling
melengkapi,
dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar
dapat digunakan
kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan
yang dimiliki wanita, walaupun
sebenarnya, air mata ini adalah
air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih
hidup, karena
di kakinyalah kita menemukan surga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar